Apa Itu Petasan ?
(What is the Firecracker)
(What is the Firecracker)
Petasan
(juga dikenal sebagai mercon) adalah peledak berupa bubuk yang dikemas dalam
beberapa lapis kertas, biasanya bersumbu, digunakan untuk memeriahkan berbagai
peristiwa, seperti perayaan tahun baru, perkawinan, dan sebagainya. Benda ini
berdaya ledak rendah atau low explosive. Bubuk yang digunakan sebagai
isi petasan merupakan bahan peledak kimia yang membuatnya dapat meledak pada
kondisi tertentu.
Sejarah
Sejarah petasan bermula dari Cina. Sekitar abad ke-9,
seorang juru masak secara tak sengaja mencampur tiga bahan bubuk hitam (black
powder) yakni garam peter atau kalium nitrat, belerang (sulfur), dan arang dari
kayu (charcoal) yang berasal dari dapurnya. Ternyata campuran ketiga bahan itu
mudah terbakar.
Jika ketiga bahan tersebut dimasukan ke
dalam sepotong bambu yang ada sumbunya yang lalu dibakar dan akan meletus dan
mengeluarkan suara ledakan keras yang dipercaya mengusir roh jahat. Dalam
perkembangannya, petasan jenis ini dipercaya dipakai juga dalam perayaan
pernikahan, kemenangan perang, peristiwa gerhana bulan, dan upacara-upacara
keagamaan.
Baru pada saat dinasti Song
didirikan pabrik petasan yang kemudian menjadi dasar dari pembuatan kembang api
karena lebih menitikberatkan pada warna-warni dan bentuk pijar-pijar api di
angkasa hingga akhirnya dibedakan. Tradisi petasan lalu menyebar ke seluruh
pelosok dunia.
Di Indonesia
sendiri tradisi petasan itudibawa sendiri oleh orang Tionghoa.
Seorang pengamat sejarah Betawi, Alwi Shahab meyakini bahwa tradisi pernikahan orang
Betawi yang menggunakan petasan untuk memeriahkan suasana dengan meniru orang
Tionghoa yang bermukim di sekitar mereka.
Bahan peledak kimia
Bahan peledak
kimia adalah suatu rakitan yang terdiri atas bahan-bahan berbentuk padat atau
cair atau campuran keduanya yang apabila terkena aksi (misalnya benturan,
panas, dan gesekan) dapat mengakibatkan reaksi berkecepatan tinggi disertai
terbentuknya gas-gas dan menimbulkan efek panas serta tekanan yang sangat
tinggi. Bahan peledak kimia dibedakan menjadi dua macam, yaitu low explosive
(daya ledak rendah) dan high explosive (daya ledak tinggi).
Bahan peledak low explosive
adalah bahan peledak berdaya ledak rendah yang mempunyai kecepatan detonasi (velocity
of detonation) antara 400 dan 800 meter per detik. Sementara bahan peledak high
explosive mempunyai kecepatan detonasi antara 1.000 dan 8.500 meter per
detik. Bahan peledak low explosive ini sering disebut propelan
(pendorong) yang banyak digunakan sebagai pada peluru dan roket.
Di antara bahan peledak low
explosive yang dikenal adalah mesiu (black powder atau gun powder)
dan smokeless powder. Bagi sebagian masyarakat Indonesia, mesiu tersebut
banyak digunakan sebagai pembuat petasan, termasuk petasan banting dan bom
ikan. Bubuk mesiu adalah jenis bahan peledak tertua yang ditemukan oleh bangsa
China pada abad ke-9. Selain sebagai bahan pembuat petasan dan kembang api,
mesiu saat ini banyak digunakan sebagai propelan peluru dan roket, roket
sinyal, petasan, sumbu ledak, dan sumbu ledak tunggu.
Komposisi
Beberapa komposisi pembuatan black
powder yang dikenal, antara lain:
- campuran antara potasium nitrat (KNO3), charcoal, dan belerang;
- campuran antara sodium nitrat (NaNO3), charcoal, dan belerang;
- campuran antara potasium nitrat dan charcoal (tanpa belerang); dan
- pyrodex, merupakan campuran antara potasium nitrat, potasium perklorat (KClO4), charcoal, belerang, cyanoguanidin, sodium benzoat, dan dekstrin.
Petasan di Indonesia
Di Indonesia, petasan sudah menjadi
sesuatu yang biasa dipakai untuk berlebaran dan saat bulan Ramadhan.
Kebanyakan banyak anak sesudah sahur bukannya istirahat, malah bermain petasan
dan kembang api. Mereka dengan seenaknya melemparkan petasan – petasan yang
mereka bawa kepada temannya atau mobil yang sedang lewat,tanpa memikirkan
akibatnya.
Petasan dan sebangsanya memang barang
gelap, artinya benda larangan. Sejak zaman Belanda sudah ada aturannya dalam Lembaran
Negara (LN) tahun 1940 Nomor 41 tentang Pelaksanaan Undang-Undang
Bunga Api 1939, di mana di antara lain adanya ancaman pidana kurungan tiga
bulan dan denda Rp 7.500 apabila melanggar ketentuan "membuat, menjual,
menyimpan, mengangkut bunga api dan petasan yang tidak sesuai standar pembuatan".
Mungkin karena peraturan tersebut sudah
kuno dan terlalu ”antik”, maka pemerintah telah mengeluarkan berbagai macam
peraturan, diantaranya UU Darurat 1951 yanag
ancamannya bisa mencapai 18 tahun penjara.
Source: Wikipedia.org
Kami IONQQ * NET Agen Poker Terpercaya dengan 5 support bank ( BCA, MANDIRI, BNI, BRI & DANAMON )
ReplyDeleteDengan Minimal Deposit Rp. 20,000,- | pin bb:58ab14f5
Website Taruhan Terpercaya (Update Betting)
ReplyDeleteDaftar Sekarang Juga!!
ReplyDeleteayo segera bergabung dengan kami hanya dengan minimal deposit 20.000
dapatkan bonus rollingan dana refferal ditunggu apa lagi
segera bergabung dengan kami di i*o*n*n*q*q
ReplyDeleteingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
ayo segera bergabung dengan kami di fanspoker.com
add pin bb 55F97BD0 ditunggu ya